BERITAMAGELANG.ID - Pelaksanaan bulan dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Magelang tahun 2019 bukan saja untuk mengumpulkan atau menghimpun dana. Lebih dari itu, kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun partisipasi masyarakat agar memiliki kepedulian pada sesama. Hal tersebut diungkapkan oleh, Bupati Magelang, Zaenal Arifin dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Adi Waryanto.

"Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia penggalangan dana, jajaran pemgurus PMI, relawan, serta segenap masyarakat yang telah berpartisipasi memberi dukungan dalam bentuk dana," ujar Adi dalam acara penyerahan hasil bulan dana PMI 2019 di Pendopo Soepardi Komplek Setda Kabupaten Magelang, Kamis (27/2/2020).

Total dana PMI 2019 yang terkumpul mencapai Rp 758.700.000 melebihi target semula sebesar Rp 700.000.000.  Dana ini akan digunakan untuk mendanai berbagai kegiatan sosial kemanusiaan di wilayah Kabupaten Magelang, seperti bantuan dan santunan bagi korban bencana alam, peningkatan mutu pelayanan darah, pembinaan PMI remaja, dan pemberian bantuan kepada warga miskin yang belum masuk dalam BPJS.

"Kami berharap jumlah dana yang dikumpulkan oleh PMI Kabupaten Magelang bisa terus meningkat dari tahun ke tahun, serta makin tumbuhnya kesadaran warga masyarakat untuk pro aktif mendukung program kemanusiaan yang dilakukan oleh PMI," harapnya.

Kabag Kesra yang juga Ketua Panitia Penggalangan Dana PMI 2019 Kabupaten Magelang, Jawawi, mengatakan, PMI adalah satu-satunya lembaga yang didirikan untuk meringankan penderitaan sesama manusia, tanpa membedakan suku, bangsa, agama, golongan, warna kulit, jenis kelamin, bahasa dan lain sebagainya.

Salah satu sumber pemasukan untuk membiayai pelaksanaan tugas kemanusiaan tersebut adalah bulan dana PMI yang diselenggarakan setiap tahun. Bulan dana PMI Kabupaten Magelang 2019 dilaksanakan selama tiga bulan, yakni pada Oktober-Desember 2019.

"Sasaran utama bulan dana PMI adalah PNS, TNI, dan Polri. Kemudian karyawan karyawati BUMN dan BUMD, perusahaan swasta, pengguna jasa pelayanan pemerintah, pengguna jasa pelayanan swasta, pengunjung obyek wisata, organisasi profesi, kepala keluarga, dan seluruh masyarakat yang memiliki komitmen terhadap kegiatan kemanusiaan," jelas Jawawi.