Likes: 0

Call Center : +112

BERITAMAGELANG.ID - Virus Corona yang diduga sudah menginfeksi 50 negara di dunia, membuat para pelajar di SMAN Candimulyo kabupaten Magelang turut prihatin. Merekapun mencoba berinovasi membuat masker untuk mencegah penularan penyakit Covid-19 itu.

Para pelajar itu adalah Slamet Setiyani dan Vanisa Laura Nurlita, yang tergabung dalam tim kelompok ilmiah remaja(KIR). Keduanya saat ini duduk di kelas X IPA 1.

Inovasi yang dibuat meskipun sederhana, diharapkan mampu mencegah Covid-19.

Keduanya membuat masker yang dilengkapi dengan "empon-empon" atau rempah seperti dlingo, bengle dan cengkeh. Meniru kebiasaan para orang tua atau dukun bayi, yang selalu memberikan empon-empon sebagai penolak masuk angin atau menambah imunitas pada bayi baru lahir.

Guru pembimbing Biologi, Akhmad Taofik yang dihubungi Senin (2/3/2020) mengatakan, inovasi dari murid SMAN 1 Candimulyo ini bertujuan mencegah penularan covid-19.

"Hal itu didasarkan pada pernyataan WHO, dimana Corona merupakan penyakit pandemi, yang telah menginfeksi ke 50 negara. Jangan sampai virus itu masuk Indonesia," ungkapnya.

Menurut Taofik, para pelajar ini terinspirasi dari dukun bayi desa, agar anak kecil mempunyai ketahanan imun yang baik, tidak mudah terserang penyakit flu dan demam, maka anak tersebut diberi kalung dari bahan rempah dlingo bengle dan cengkih.

Diharapkan dari inovasi masker yang dilengkapi bahan rempah dapat membantu mencegah covid-19, yang mudah dan relatif murah, masyarakat memodifikasi mandiri. Rempah-rempah tersebut dapat diganti setiap 3 atau 4 hari sekali, dikarenakan inovasi masker dirancang portabel, yaitu bisa diisi ulang. Dalam waktu dekat, masker empon-empon ini akan diuji klinis di laboratorium UGM.

Taofik menerangkan, masker yang dibuat dua siswa itu merupakan masker biasa hanya saja ditambah dengan lembaran kain, yang bagian tengahnya diberi kantong kecil untuk meletakkan irisan dlingo, bengle dan cengkeh. Kantong berisi empon-empon itu kemudian direkatkan pada lembaran kain lain, yang di bagian ujungnya diberi tali untuk pengikat di belakang kepala.

Penggunaan dlingo, bengle dan cengkeh ini termasuk salah satu kearifan lokal. Rempah ini diketahui juga bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya demam, asma, migrain dan lainnya. Masker inovasi ini tidak hanya untuk menyaring dan pelindung, tetapi juga diharapkan dapat membantu kekebalan atau imun pada tubuh.

Kepala SMAN 1 Candimulyo Magelang, Rochmad Chozin menambahkan, berangkat dari sense of crisis sekolah terhadap kekebalan tubuh siswa, khususnya penyakit-penyakit yang sepele tetap berat dirasakan para siswa seperti flu, batuk maupun lainnya, termasuk keprihatinan saat ini adanya virus di tingkat dunia berupa virus corona atau Covid-19.

Chozin yang hari ini bergeser menjadi kepala sekolah SMAN Bandongan menjelaskan, secara psikologis virus itu dapat berpengaruh terhadap siswa, meskipun tidak semua. Karena itu, SMAN 1 Candimulyo Kabupaten Magelang memberikan solusi dan ketenangan kepada para siswa serta mencari bentuk untuk menambah kekebalan atau imun tersebut dengan sesuatu yang tidak mahal.

"Kita cari solusi dengan mencari yang ada di sekitar, termasuk dengan memperhatikan kearifan lokal," katanya.

Inovasi ini secara rupiah bisa lebih ekonomis, secara kesehatan imun terhadap siswa dapat terjangkau, dan ini juga sebagai kegiatan ilmiah serta latihan siswa untuk mengembangkan bakat dan minat. Bahan pun tidak mengalami kendala atau kesulitan, karena mudah didapatkan di sekitar kita.

Kurniawati
Creator
  • Categories: Berita Magelang
  • Created At: -