Likes: 0

Call Center : +112

BERITAMAGELANG.ID - Rangkaian kegiatan aktivasi destinasi melalui pelatihan dan pendampingan Adaptasi Kebiasaan Baru di Destinasi pariwisata Jawa Tengah digelar oleh Badan Otorita Borobudur. Kegiatan yang digelar di Desa Wisata Kenalan, Kabupaten. Magelang itu meliputi Sosialiasi, Pelatihan, Pendampingan yang akan dilaksanakan pada 14-20 September 2020.


"Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan SDM Pariwisata untuk menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," papar Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita saat membuka kegiatan tersebut, Senin (14/9/2020). 


Menurut Indah, Sosialisasi, Pelatihan, Pendampingan, dan Self Declare Adaptasi Kebiasaan Baru dilakukan berupa sosialisasi kebijakan daerah, implementasi protokol Adaptasi Kebiasaan Baru, penghitungan carrying capacity, alur wisatawan, pemetaan zonasi wisatawan, taffic management di Destinasi dan verifikasi kesiapan pengelola dalam menyambut AKB. Selain itu, BOB juga telah memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam menunjang implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru kepada pengelola Desa Wisata Kenalan ini.


Menurut Indah, sebagai persiapan menuju Adaptasi Kebiasaan Baru Pariwisata maka beberapa perlu dilakukan penyesuaian tata laksana kunjungan wisatawan sesuai dengan aturan dan protokol kesehatan di daya tarik wisata. Protokol kesehatan yang telah disusun pun perlu disosialisasikan kepada pengelola daya tarik wisata agar bersiap dan sebagai upaya untuk memenuhi protokol tersebut. Jadi pemenuhan protokol tersebut akan dilakukan dan dikawal agar sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk atau wujud kepedulian BOB untuk mendukung Destinasi dalam pemenuhan dan penerapan protokol kesehatan sebagai antisipasi terhadap penyebaran virus Covid-19. Pendampingan dilakukan langsung oleh tim teknis dan auditor yang berasal dari Lembaga Sertifikasi.


"Pada akhirnya daya tarik wisata yang telah memenuhi protokol akan mendapatkan pengakuan berupa Sertifikat Self Declare sehingga akan meningkatkan rasa kepercayaan kepada wisatawan saat berkunjung ke daya tarik wisata," papar dia.


Untuk diketahui, saat ini terdapat 20 Balkondes (Balai ekonomi desa) di wilayah Borobudur. Balkondes itu yang dikelola mandiri oleh desa setempat melalui One village one product atau berciri khas berbeda.


Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah raga Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso mengatakan bahwa sektor pariwisata di Magelang menjadi unggulan yang digabungkan dengan pertanian dan UMKM.


Masa pandemi Covid-19 sebanyak 210 Desa wisata di Kabupaten Magelang 38 diantaranya sudah dibuka. Untuk dapat beroperasi lagi destinasi wisata (Deswita) harus mengajukan ijin dan mematuhi Standar Operasinal seperti jumlah maksimal 30 persen dari kapasitas yang dimiliki oleh deswita tersebut.


"Kami tidak gegabah dalam memberikan ijin. Kami tidak mengejar target, jangan sampai muncul klaster baru dari pariwisata. Jika tidak siap melaksanakan maka tidak usah berwisata," tandas Iwan.


Guna mendongkrak laju ekonomi dari pariwisata saat ini Pemkab Magelang mendorong pengelola Deswita untuk segera mengajukan kepada Bupati sebagai Ketua Gugus Tugas Penangana Covid-19. Menurutnya, saat ini dalam pemulihan sektor pariwisata dibutuhkan gotong-royong, melakukan bersama-sama program Clean Healt and Safety (CHS) agar semua tetap berjalan aman dan nyaman.


"Kebiasaan baru itu memang sulit karena belum jadi habit, belum terbiasa. Namun harus terus dan terus dilakukan," tegas Iwan.


Pelatihan dan Pendampingan di Destinasi Pariwisata Jawa Tengah ini selain diselenggarakan di Desa Kenalan, BOB juga akan menyelenggarakan kegiatan serupa di kawasan wisata Ketep Pass, Kabupaten Magelang pada tanggal 17 September 2020.

Wahyu Hidayat
Creator
  • Categories: Berita Magelang
  • Created At: -