BERITAMAGELANG.ID - Meskipun daya tarik wisata air terjun Sumuran belum dibuka karena pandemi Covid-19, tidak ada salahnya kita mengetahui lebih dalam tentang obyek wisata alam ini.
Air terjun ini berada di ketinggian sekitar 1.100 mdpl, berada di lereng gunung Telomoyo. Tinggi air terjun sekitar 40 meter dengan air yang tidak pernah surut sepanjang tahun. Air yang tumpah ke bawah benar-benar dari sumber mata air. Jadi bisa dibayangkan kejernihan dan kesegaran air alami ini.
Tepat di bawah air terjun, merupakan lubang mirip sumur yang diyakini oleh penduduk setempat sedalam 30 meter.
Karena ada lubang mirip sumur yang menampung air terjun, maka lokasi ini dinamakan Sumuran. Air dari sini mampu mengairi areal perkebunan dan sawah yang ada di Seloprojo.
Ada yang unik dengan keberadaan air terjun Sumuran ini, yakni selama keberadaannya, sumur ini tidak pernah kemasukan batu ataupun lumpur dan tanah.
CERITA NAGA
Untuk mencapai air terjun Sumuran, ada tantangan tersendiri. Dari jalan raya, wisatawan masuk sekitar 3 kilometer. Melintasi permukiman warga lebih dahulu dengan jalanan yang cukup menanjak. Kemudian 10 menit sebelum mencapai air terjun, wisatawan akan berhenti di tempat parkir dan sini sudah ada loket untuk membeli tiket. Masih cukup murah per orang hanya Rp4 ribu.
Sampai di lokasi ini, wisatawan bisa naik motor ataupun roda empat. Hanya saja perlu diingat, karena ini jalanan cukup menanjak, sebaiknya jangan menggunakan motor matic.
Setelah memarkir mobil, maka wisatawan harus jalan kaki melalui jalan setapak sekitar 10 menit. Namun jangan khawatir kelelahan karena sepanjang jalur menuju air terjun, wisatawan akan disuguhi pemandangan yang indah, berupa perkebunan hortikultura.
Ketika perjalanan sudah mencapai air terjun, maka segala lelah setelah berjalan akan sirna. Wisatawan bisa menikmati suasana air terjun yang eksotik. Di lokasi ini ada beberapa gazebo yang sengaja dibangun untuk istirahat.
Wisatawan juga bisa merasakan dingin dan segarnya air terjun ini dengan membasuh muka ataupun kaki di bawahnya. Ada air mancur kecil-kecil yang dibangun untuk membasuh muka.
Kepala Desa Seloprojo, Gunadi menambahkan, wisata air terjun Sumuran diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Magelang dan desa setempat. Karena lokasi ini dinilai potensial untuk menjadi daya tarik wisata andalan di wilayah Kabupaten Magelang.
Untuk saat ini, Sumuran masih belum direkomendasikan untuk dibuka karena pandemi Covid-19. Namun di hari biasa, wisatawan sudah banyak yang berkunjung.
Gunadi juga mengingatkan, untuk wisatawan yang datang hendaknya tetap memelihara kebersihan dan menjaga lingkungan. Jangan sampai tempat ini ternodai oleh tingkah laku manusia yang tidak baik.
Ia menceritakan, pernah suatu ketika tempat ini dijadikan lokasi kemah anak-anak sekolah.
Menurut Gunadi, karena tempat ini benar-benar masih murni dan air yang terjun benar-benar dari sumber mata air, masyarakat setempat masih meyakini ada kemistikan di baliknya.