Likes: 0

Call Center : +112

BERITAMAGELANG.ID - Berbagai upaya dilakukan Polda untuk menghalau pemudik agar tidak masuk Jateng saat lebaran nanti. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi memberikan edukasi preventif sebelum diberlakukan operasi Ketupat Candi. 


"Kita sudah menempatkan petugas polisi di sentral-sentral pos dan memberikan edukasi preventif sebelum diberlakukan opersi Ketupat Candi," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi usai melakukan pengecekan  dan memberikan arahan kepada para Kapolres se Eks Wilayah Kedu, di Grand Artos Hotel Magelang, Kamis (15/4/2021).


Kapolda mengatakan, sosialisasi ini dilakukan agar masyarakat tidak mudik saat lebaran sesuai anjuran pemerintah, demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Polri dalam hal ini sudah melakukan pengecekan arus mudik di jalan tol maupun non tol. Bahkan tempat-tempat wisata seperti Candi Borobudur, Dieng maupun dan tempat wisata lain juga diantisiapsi agar tidak ada kerumunan massa dan protokol kesehatan wajib diterapkan.


"Prinsip protokol kesehatan nomor satu dan endingnya Jateng tetap terkendali terkait penyebaran Covid-19," tegasnya.


Ia menyebutkan, di wilayah Jateng ada 14 titik perbatasan. Bila kedapatan ada pemudik yang  masuk Jateng, maka polisi tegas akan meminta untuk putar balik. 


"Bila kedapatan ada yang mudik, maka kita akan meminta mereka untuk putar balik. Karena itu, sekarang kita tahapan sosialisasi dulu agar mereka tidak nekat mudik," ujarnya.


Kapolres Magelang AKBP Ronald Purba menambahkan, pihaknya akan melakukan penyekatan-penyekatan seperti tahun kemarin dimana pemerintah masih melarang mudik. 


"Ini bukan tahun pertama penyebaran Covid-19, kita sudah punya pengalaman sehingga kelemahan-kelemahan pelaksanaan kemarin kita perbaiki," ujarnya.


Penyekatan akan dilakukan di wilayah-wilayah perbatasan, seperti Salam dan Secang. Pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi. 


"Jangan sampai warga Magelang yang kerjanya di luar seperti Temanggung atau Jogja, kita suruh putar balik," katanya.


Untuk model mudik yang parsial atau mudik jauh hari sebelum dilakukan penyekatan, maka pihaknya berharap kepada warga lingkungan setempat untuk memantau. 


"Kita  perkuat warga apabila ada pemudik. maka masing-masing kepala dusun atau RT, bisa minta kepada mereka untuk isolasi mandiri lebih dulu. Kalau mau nyaman langsung ke puskesmas untuk melakukan cek kesehatan dengan swab atau rapid antigen. Kalau tidak mau harus isolasi mandiri dulu selama 14 hari," tegasnya.


Dalam pemantauan ini, pihaknya juga melibatkan Babinkamtibmas dan Babinsa. Namun yang harus benar-benar memantau adalah RT atau RW setempat, karena yang mengetahui kondisi wilayah tersebut.

Kurniawati
Creator
  • Categories: Berita Magelang
  • Created At: Kamis, 15 April 2021