Likes: 0

Call Center : +112

BERITAMAGELANG.ID-Dari kepingan-kepingan tulisan tentang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mulai dari tahun 2004 hingga 2019, menjadi sebuah buku berjudul "Historia Pengawasan Pemilu Di Bumi Gemilang". Buku sejarah pengawasan Pemilu setebal 270 halaman tersebut, diterbitkan oleh Bawaslu Kabupaten Magelang, kemudian di bedah dan lounching  pada Jumat (5/8/2022), setelah mendapatkan ISBN dari Perpusnas.

Bedah buku "Historia Pengawasan di Bumi Gemilang" oleh mantan anggota Panwaslu tahun 2004, Muhammad Syaefudin SH. M.Hum, Ketua Panwaslu tahun 2008, Afifuddin S.Ag (kini Ketua KPU Kabupaten Magelang), dan Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang (2018-2023), M. Habib Sholeh S.S. Lounching disiarkan secara live chenel Youtube, dihadiri Kepala Dinas Kominikasi dan Informatika Kabupaten Magelang, Drs. Endra E. Wacana, Kesbangpol Kabupaten Magelang serta para wartawan.

Buku sejarah pengawasan Pemilu dan kerja-kerja pengawasan tahapan Pemilu dan Pilkada di Kabupaten Magelang, dengan judul "Historia Pengawasan Pemilu Di Bumi Gemilang  Periode 2004-2023" ditulis oleh tim penulis dari Bawaslu Kabupaten Magelang, yakni M. Habib Sholeh S.S, Sumarni Aini Chabibah S.S, M.Hum, M. Dwi Anwar Kholid S.Pd.I, Fauzan Rofiqun S.Ag dan M. Yasin Awan Wiratno, dengan metode Historis Fenomenologis.

Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M. Habib Sholeh menjelaskan, buku ini tidak menyuguhkan justifikasi salah dan benar, melanggar hukum atau tidak melanggar hukum. Namun lebih pada memotret secara komfrehensif suatu peristiwa sejarah kepengawasan Pemilu, maupun pemilihan yang telah terjadi di masa lampau.

"Kemudian yang hiharapkan adalah akan muncul kritik sejarah. Muncul dialektika pengetahuan, dan menghasilkan kesimpulan yang diharapkan menjadi teori baru, dalam rangka memperbaiki sistem kepemiluan, lebih-lebih pada ranah pengawasan," jelasnya.

Ketua Panwaslu periode 2004, Muhammad Syaefuddin mengatakan, pihaknya mengapresiasi dengan terbitnya buku "Historia Pengawasan Pemilu Di Bumi Gemilang" ini,  karena dengan buku akan menjadi tonggak histori yang mempunyai nilai positif dan manfaat bagi generasi mendatang. Karena bisa menjadi referensi pengetahuan bagi generasi mendatang.

"Diharapkan, dengan buku ini bisa menjadikan sarana literasi bagi generasi ke depan, bahwa sejarah demokrasi bangsa Indonesia, khususnya di Kabupaten Magelang terdapat dinamisasi dalam pemilihan kepada daerah, gubernur dan presiden, termasuk pemilihan legislatif," ujarnya.

Senada dikatakan Ketua Panwaslu periode 2008 yang kini menjadi Ketua KPU Kabupaten Magelang, Afifuddin, bahwa buku berjudul "Historia Pengawasan Pemilu Di Bumi Gemilang" ini, tidak hanya sekali ini, melainkan ada buku lanjutannya, sehingga isi buku akan semakin sempurna. Meski buku sudah cukup lengkap dan bagus, karena menyajikan perkembangan demokrasi dari masa ke masa.

Artinya, buku tersebut tidak hanya menulis tentang regulasi dan aturan hukum pelaksanaan Pemilu, tetapi juga dinamika yang berkembang di masyarakat, terutama mereka yang terlibat dalam pelaksanaan Pemilu yang berusaha melakukan atau mensiasati adanya celah regulasi yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingannya.

"Kami berharap, buku ini ada lanjutannya, agar isi buku semakin sempurna, baik soal regulasi maupun adanya pelanggaran-pelanggaran Pemilu agar bisa diperbaiki. Dengan buku ini, bisa menjadi bahan untuk memberikan masukan dalam perbaikan sistem demokrasi," ujar Afifuddin.

Ali Subchi
Creator
  • Categories: Berita Magelang
  • Created At: Sabtu, 6 Agustus 2022