Likes: 0

Call Center : +112

BERITAMAGELANG.ID - Tari Soledo Gelang Projo yang merupakan tarian kolaborasi gerakan kesenian rakyat dari tiga kabupaten yakni Magelang, Kulonprogo dan Purworejo resmi dilaunching pada Senin, 15/08/2022 malam oleh Badan Otorita Borobudur (BOB).

Kegiatan launching tersebut dilakukan secara kolosal di Panggung Margo Utama komplek Candi Borobudur dan diresmikan secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno.

"Tentu apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BOB yang telah dengan baik mengkolaborasikan tiga Kabupaten dalam sebuah bentuk tari yang sangat luar biasa," kata Sandiaga Uno dalam sambutannya.

Menurut Sandi, penciptaan karya seni pertunjukan ini merupakan bagian dari simbol pemersatu dan kekompakan tiga kabupaten sebagai bentuk implementasi strategi yang diterapkan yaitu Geber (Gerak Bersama), Gercep (Gerak Cepat) dan Gaspol (Garap Potensi) sehingga dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan atraksi wisata di kawasan Destinasi Super Prioritas.

Sementara, Direktur Utama BOB, Indah Yuanita menyampaikan, Tari Soledo Gelang Projo yang ditampilkan merupakan perpaduan gerak Kesenian Rakyat Soreng (Magelang), Lengger (Kulonprogo) dan Dolalak (Purworejo) yang ditarikan oleh sebanyak 108 penari dan 48 pengiring musik.

"Tari Soledo Gelang Projo ini juga sebagai kado spesial di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-77 saat ini," kata Indah.

Dirinya menyampaikan, dengan lahirnya tarian tersebut diharapkan mampu menciptakan sinergitas dan kolaborasi yang baik untuk membantu pemulihan ekonomi melalui sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) di tiga Kabupaten tersebut.

"Tari ini juga dalam rangka mempromosikan budaya, dan simbol dari kekompakan tidak Kabupaten yang kebetulan berada dalam satu wilayah Pegunungan Menoreh," lanjutnya.

Dijelaskannya, penggabungan tiga Kesenian rakyat dari tiga Kabupaten menjadi sebuah tarian, telah melewati sejumlah kajian panjang yang dilakukan oleh Tim yang terdiri dari seniman dan akademisi. Hal itu dilakukan agar tidak merusak filosofi dasar dari ketika tarian tersebut dan tetap mencirikan identitas setiap kabupaten.

"Tarian ini nantinya akan disosialisasikan dan diajarkan di satuan pendidikan yang ada dan di Sanggar Tari yang ada di tiga kabupaten tersebut," imbuhnya.

Dhaniswara
Creator
  • Categories: Berita Magelang
  • Created At: Selasa, 16 Agustus 2022