Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya dengan terjadinya Letusan Freatik yang terjadi pada periode satu minggu terakhir, setelah letusan yang pertama tersebut kemudian diikuti dengan beberapa kali letusan yang semakin meningkat jenis letusannya di mana dua tiga kali letusan terakhir bisa dikatakan jenis letusan menuju Letusan Magmatik yang dapat mengakibatkan letusan eksplosit. Demikian dijelaskan oleh Tim BPBD Kabupaten Magelang yang melakukan kunjungan ke Coffe Baca Perpustakaan Muda Bhakti Desa Ngablak pada tanggal 27 Mei 2018, kunjungan Tim BPBD Kabupaten Magelang tersebut dilaksakan dalam rangka patroli dan peningkatan kewaspadaan masyarakat menghadapi situasi merapi yang sampai saat ini masih pada status Waspada tingkat II.

BPBD Kabupaten Magelang dalam kunjungannya langsung menuju ke Perpustakaan Muda Bhakti Desa Ngablak sebagai bentuk kemitraan yang selama ini terbangun dalam program PUSTAGANA (Perpustakaan Tanggap Bencana). perihal kebencanaan menjadi salah satu program karena perpustakaan Muda Bhakti Desa Ngablak berada di kawasan rawan bencana III ancaman bahaya Merapi, dengan program PUSTAGANA ini diharapkan perpustakaan menjadi pusat informasi setiap perkembangan situasi Merapi serta menjadi tempat belajar masyarakat tentang kegunungapian serta tehnik penyelamatan ketika terjadi letusan Merapi dan ditetapkan agar masyarakat melakukan Evakuasi. Di perpustakaan Muda Bhakti Desa Ngablak memiliki buku tentang gunung Api dan panduan penyelamatan ketika terjadi erupsi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan untuk belajar.

Menutup pertemuan pada kunjungan tersebut salah Satu perwakilan BPBD Pak Eko mengatakan bahwa dengan kondisi dan situasi Merapi saat ini diharapkan agar pengelola perpustakaan dapat membantu memberikan rasa tenang kepada masyarakat, jangan panik serta mensikapi dengan arif setiap informasi yang di peroleh maupun informasi yang akan dibagikan kepada publik yang ditanggapi dengan pernyatan SIAP ! oleh Kepala Desa Ngablak Ahmad Farihin.